Suatu
malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam
untukku. Sambil memegang tangannya aku berkata, "Saya ingin mengatakan
sesuatu kepadamu."
Istriku lalu duduk di samping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dar mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku.
Aku ingin sebuah perceraian di antara kami, karena itu aku beranikan diriku.
Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik bertanya kepadaku dengan tenang, "Mengapa?" Aku menolak menjawabnya, ini membuatnya sungguh marah kepadaku.
Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku
tahu bahwa dia ingin tahu alasan di balik keinginanku untuk bercerai.
Istriku lalu duduk di samping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dar mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku.
Aku ingin sebuah perceraian di antara kami, karena itu aku beranikan diriku.
Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik bertanya kepadaku dengan tenang, "Mengapa?" Aku menolak menjawabnya, ini membuatnya sungguh marah kepadaku.
Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku
tahu bahwa dia ingin tahu alasan di balik keinginanku untuk bercerai.