Rabu, 02 Mei 2012

ANAK PENURUT VS ANAK YG SUKA MELAWAN, MANA YG LEBIH ANDA SUKAI...?


Anak yg baik bukanlah anak yg PENURUT melainkan anak yg mudah di ajak bekerjasama dengan orang tuanya.
Anak yg tidak mau menuruti kemauan orang tua atau gurunya nya adalah anak yg logika berpikirnya bekerja dengan baik dan adalah anak yg berpendirian teguh, kelak jika di pupuk hingga dewasa, anak-anak ini akan menjadi pimpinan di berbagai organisasi dan perusahaan.
Coba perhatikanlah para pimpinan di perusahaan anda, apakah mereka orang2 yg penurut dan mudah di atur oleh kita...?
Sementara jadi apa kira2 orang2 penurut yg ada di kantor kita...? Masih ingat...? Pernah dengar dialog semacam ini di kantor kita...?
"Bejo tolong buatin teh manis ya..." "Iya bu" jawab Bejo yg sedang membawa air putih di gelas untuk semua meja karyawan.
"Eh sekalian beliin gorengan di bawah ya.." "iya..iya bu" jawab bejo lagi
"Aku juga titip sekalian ya Jo..., teriak dari meja sebelah". "Siap bu..." jawab Bejo lagi.
Jangan pernah ajarkan anak kita untuk selalu menuruti kehendak orang tuanya, karena tidak semua kehendak orang tua itu benar meskipun tujuannya baik.
Berikut salah satu contoh kisahnya;
Suatu hari ada seorang ibu membawa anaknya yang kira-kira berusia 4 tahun untuk menghadiri sebuah pesta ulang tahun temannya; pestanya berlangsung sangat meriah; namun si orang ibu ini terus mengkomplain anaknya yang katanya tidak berani tampil dan pemalu.
Setiap diadakan perlombaan selalu ia mendorong-dorong anaknya untuk ikutan; namun sianak tetap saja enggan untuk ikut. Kalapun terpaksa ikut anak ini kerap kali selalu kalah atau berada pada urutan terakhir dari perlombaan.
Si ibu yang penuh ambisi ini sepertinya merasa kecewa dengan tingkah laku anaknya yang demikian. Lalu dia menceritakan betapa hebatnya ia waktu masih seusia anaknya dulu. Ia bercerita bahwa dulu dirinya selalu berani mengikuti lomba; ia juga selalu menang dalam setiap perlombaan. Dia terus saja bercerita; dan terus membandingkan kehebatan dirinya dengan anaknya.
Sampai akhirnya pestapun usai; pada saat hendak pulang tiba-tiba si tuan rumah menghampirinya….Hallo sayang.... terima kasih ya telah hadir diacara kami.... oh iya.... ini sebelum pulang kamu boleh ambil permen ini ayo silahkan ambil; ambilah dengan kedua tanganmu agar kamu dapat banyak. Namun si anak diam saja sambil menatap pemen itu. Si orang tua mulai gusar dan meminta anaknya untuk mengambil permen dengan kedua tangannya; namun kembali si anak tetap diam sambil menatap permen-permen itu. Sampai akhirnya si tuan rumah mengambilkan permen itu dengan tangannya sendiri.
Sesampainya dirumah siorang tua kecewa dan mengeluh sambil mengomel; dia berkata begini; Dasar kamu ini ya...., Cuma diminta ambil permen saja kok ya tidak berani; mau jadi apa kamu nanti; namun diluar dugaannya anaknya tiba-tiba menjawab; aku bukan tidak berani mengambil mami tapi aku ingin mendapatkan permannya lebih banyak; tangankukan kecil sedangkan tangan Tante tadikan jauh lebih besar; jadi aku tunggu saja biar dia yang mengambilkan untukku.
Begitulah kita para orang tua sering kali menghakimi anak kita dengan asumsi dan presepsi-presepsi kita yang sering kali sangat dangkal, padahal dibalik semua prilaku anak kita sering kali terdapat alasan yang luar biasa hebat dan kritisnya yang terkadang membuat kita berdecak kagum; Kok bisa ya anak sekecil ini berpikir sekritis itu......
Mari kita berhenti untuk menghakimi anak-anak kita...; melainkan tanyalah mengapa mereka melakukan ini atau melakukan itu.... kelak anda akan dibuat terkagum-kagum oleh jawaban si kecil anda...

KELUARGA INDONESIA YG BERBAHAGIA, MASIHKAH ANDA INGIN ANAK ANDA MENJADI ANAK YG PENURUT...?


(dari komunitas Ayah Edi)

2 komentar:

  1. yang anda bahas ini adalah teori tidak sepenuhnya benar.alasan tambahan dari saya kenapa anak membangkang adalah;

    -tidak ada keadilan/pilih kasih

    -orang tua plin plan

    -suka ngomel,otoriter,memaki maki

    -membanding bandingkan

    -aturan tidak adil

    -prestasi anak tidak sesuai dengan hadiah.

    Percayalah,jika pembaca bersikap pilih kasih terhadap anak,maka anak akan jadi pembangkang.anak pembangkang umumnya pintar,mereka telah mengerti.mereka membangkang karena tidak cocok dengan otoritas yang diberikan.jangan mengajari mereka pelajaran yang 2 tingkat di bawahnya atau hal hal yang sepele.jangan mendidik terlalu detail.anak yang prestasinya bagus tidak pernah anda beri hadiah,sementara adiknya yang buruk prestasinya mendapat hadiah,ini akan membuat anak jadi pribadi membangkang atau memberontak karena menuntut keadilan dan menimbulkan sifat dendam,banyak orang orang yang masih hubungan saudara,tetapi tidak akur hingga tua,karena kebencian dan permusuhan dari kecil (persaingan mendapatkan perhatian orang tua).anak pembangkang jika dewasa akan terus membangkang dan sudah sulit untuk dirubah,terkecuali dengan pendekatan agama,itupun harus dari kemauannya.dan terakhir,berhentilah membanding bandingkan anak anda dengan orang lain.jika anak pembangkang masih tidak berubah hingga dewasa.percayalah jika ia sukses,ia tak akan perduli lagi dengan orang tuanya.itu adalah resiko terburuk yang akan anda tanggung akibat hasil dari menyemai padi anda.

    BalasHapus
  2. anda benar bung, makanya diakhir tulisan saya ada kalimat

    "Mari kita berhenti untuk menghakimi anak-anak kita...; melainkan tanyalah mengapa mereka melakukan ini atau melakukan itu .."

    BalasHapus