Sebagian dari kita seringkali kurang peka terhadap sinyal atau gejala
yang dimunculkan oleh tubuh. Apalagi jika gejala itu tampak ringan-
ringan saja, orang terkadang menganggapnya sekadar angin lalu.
Padahal, gejala yang sepintas tampak ringan ini bisa jadi merupakan
pertanda ketidakberesan atau penyakit yang serius.
yang dimunculkan oleh tubuh. Apalagi jika gejala itu tampak ringan-
ringan saja, orang terkadang menganggapnya sekadar angin lalu.
Padahal, gejala yang sepintas tampak ringan ini bisa jadi merupakan
pertanda ketidakberesan atau penyakit yang serius.
Berikut ini, tujuh gejala yang mestinya tak Anda abaikan:
1. Darah pada kotoran
Ketika berusia 47 tahun, Pati Lanning, wanita asal Harvey, Louisiana
melihat bercak darah pada kotorannya. Semula ia mengira darah itu
adalah akibat ambeien yang telah lama ia derita. Tapi kemudian,
perdarahan itu makin menjadi. ”Saya tahu ini gejala kanker usus
besar. Saya takut sekali waktu itu,” kata Pati. Beruntung, berkat
penanganan yang cepat dan tepat, Pati terselamatkan.
Memang, darah pada kotoran bisa juga merupakan gejala problem medis
yang lain. Tapi yang pasti, gejala berupa darah pada kotoran jangan
pernah dipandang sebelah mata. Selain darah pada kotoran, beberapa
gejala lain seperti berat badan turun, perubahan kebiasaan buang air
besar, perubahan bentuk kotoran, rasa tidak nyaman di perut, anemia
(kurang darah), atau rasa lelah juga merupakan indikasi adanya
sesuatu yang tak beres pada usus besar.
Ketika berusia 47 tahun, Pati Lanning, wanita asal Harvey, Louisiana
melihat bercak darah pada kotorannya. Semula ia mengira darah itu
adalah akibat ambeien yang telah lama ia derita. Tapi kemudian,
perdarahan itu makin menjadi. ”Saya tahu ini gejala kanker usus
besar. Saya takut sekali waktu itu,” kata Pati. Beruntung, berkat
penanganan yang cepat dan tepat, Pati terselamatkan.
Memang, darah pada kotoran bisa juga merupakan gejala problem medis
yang lain. Tapi yang pasti, gejala berupa darah pada kotoran jangan
pernah dipandang sebelah mata. Selain darah pada kotoran, beberapa
gejala lain seperti berat badan turun, perubahan kebiasaan buang air
besar, perubahan bentuk kotoran, rasa tidak nyaman di perut, anemia
(kurang darah), atau rasa lelah juga merupakan indikasi adanya
sesuatu yang tak beres pada usus besar.
2. Otot terasa lemah dan kaku
Pernahkah Anda merasakan hal seperti ini? Mudah-mudahan saja belum.
Otot terasa lemah dan kaku — bahkan mati rasa — terutama pada
lengan dan tangan bisa jadi merupakan gejala stroke.
Gejala lainnya: tak mampu berbicara, melihat atau berjalan, tak mampu
menggerakkan atau merasakan salah satu bagian tubuh, sakit kepala
hebat dan tiba-tiba, kekakuan atau kelumpuhan pada salah satu bagian
wajah, demam tiba-tiba, mual dan muntah, kehilangan keseimbangan atau
koordinasi, dan kehilangan kesadaran sesaat.
Pernahkah Anda merasakan hal seperti ini? Mudah-mudahan saja belum.
Otot terasa lemah dan kaku — bahkan mati rasa — terutama pada
lengan dan tangan bisa jadi merupakan gejala stroke.
Gejala lainnya: tak mampu berbicara, melihat atau berjalan, tak mampu
menggerakkan atau merasakan salah satu bagian tubuh, sakit kepala
hebat dan tiba-tiba, kekakuan atau kelumpuhan pada salah satu bagian
wajah, demam tiba-tiba, mual dan muntah, kehilangan keseimbangan atau
koordinasi, dan kehilangan kesadaran sesaat.
3. Merasa sangat lelah
Salah satu indikasi penyakit dan serangan jantung pada kaum wanita
adalah rasa lelah yang amat sangat dan tiba-tiba, rasa tertekan atau
sakit di perut bagian atas, sesak napas, mual atau muntah, keringat
berlebihan, atau merasa gelisah. Sementara penyakit dan serangan
jantung pada pria lebih kerap ditandai oleh rasa sakit di bagian
dada.
Salah satu indikasi penyakit dan serangan jantung pada kaum wanita
adalah rasa lelah yang amat sangat dan tiba-tiba, rasa tertekan atau
sakit di perut bagian atas, sesak napas, mual atau muntah, keringat
berlebihan, atau merasa gelisah. Sementara penyakit dan serangan
jantung pada pria lebih kerap ditandai oleh rasa sakit di bagian
dada.
4. Gangguan penglihatan
Alexia Barnswell-Buford (40 tahun), warga New York City pernah
merasakan sesuatu yang tak beres pada matanya. Pandangan matanya
kabur. ”Waktu itu, sangat sulit bagi saya untuk turun ke lantai
bawah tanpa tersandung. Ketika mengendarai mobil, saya juga sulit
sekali melihat mobil lain lewat kaca spion.” Ayahnya kemudian
menyarankan Alexia untuk periksa ke dokter mata. Diagnosis dokter, ia
menderita glaukoma.
Alexia semula tak mengira ia menderita glaukoma. Sebab
sepengetahuannya, glaukoma identik dengan para lansia (lanjut usia).
Padahal seperti dikatakan Dr Jeffrey Liebman, guru besar opthalmologi
pada The New York and Ear Infirmary, penyakit mata yang bisa
mengakibatkan kebutaan ini dapat menyerang segala usia. ”Kami
menyebutnya sebagai perampas penglihatan.”
Dalam hal ini ada beberapa sinyal pada mata yang mestinya Anda
waspadai yaitu: pandangan kabur, ketika melihat cahaya terlihat
lingkaran-lingkaran berwarna pelangi di sekitarnya, sakit kepala,
atau mata terasa sakit setelah melihat TV atau film.
Alexia Barnswell-Buford (40 tahun), warga New York City pernah
merasakan sesuatu yang tak beres pada matanya. Pandangan matanya
kabur. ”Waktu itu, sangat sulit bagi saya untuk turun ke lantai
bawah tanpa tersandung. Ketika mengendarai mobil, saya juga sulit
sekali melihat mobil lain lewat kaca spion.” Ayahnya kemudian
menyarankan Alexia untuk periksa ke dokter mata. Diagnosis dokter, ia
menderita glaukoma.
Alexia semula tak mengira ia menderita glaukoma. Sebab
sepengetahuannya, glaukoma identik dengan para lansia (lanjut usia).
Padahal seperti dikatakan Dr Jeffrey Liebman, guru besar opthalmologi
pada The New York and Ear Infirmary, penyakit mata yang bisa
mengakibatkan kebutaan ini dapat menyerang segala usia. ”Kami
menyebutnya sebagai perampas penglihatan.”
Dalam hal ini ada beberapa sinyal pada mata yang mestinya Anda
waspadai yaitu: pandangan kabur, ketika melihat cahaya terlihat
lingkaran-lingkaran berwarna pelangi di sekitarnya, sakit kepala,
atau mata terasa sakit setelah melihat TV atau film.
5. Rasa lemah-lesu yang menetap
Orang dengan kelenjar thyroid yang kurang aktif (hypothyroidism)
kerap merasakan lesu, tak bertenaga, merasa kedinginan, sembelit
(sukar buang air besar), kram kaki, kulit kering, dan rambut rontok.
Banyak orang salah menduga dengan mengira gejala ini sebagai pertanda
penuaan. ”Tapi jika gejala itu belum lama terjadi, segeralah periksa
ke dokter,” saran Dr Lawrence Wood, direktur medis pada Yayasan
Thyroid Amerika.
Orang dengan kelenjar thyroid yang kurang aktif (hypothyroidism)
kerap merasakan lesu, tak bertenaga, merasa kedinginan, sembelit
(sukar buang air besar), kram kaki, kulit kering, dan rambut rontok.
Banyak orang salah menduga dengan mengira gejala ini sebagai pertanda
penuaan. ”Tapi jika gejala itu belum lama terjadi, segeralah periksa
ke dokter,” saran Dr Lawrence Wood, direktur medis pada Yayasan
Thyroid Amerika.
6. Perdarahan menstruasi yang hebat
Seiring pertambahan usia, terkadang wanita mengalami perubahan-
perubahan tertentu dalam hidupnya, termasuk menstruasinya. Namun jika
aliran darah menstruasi itu begitu banyak, sakit, dan berkepanjangan,
segeralah memeriksakan diri ke dokter. ”Menstruasi hebat dan sakit
ini bisa jadi merupakan pertanda tumor fibroid atau pertumbuhan non-
kanker lainnya di dalam rahim,” kata Dr Charles Moniak, spesialis
kebidanan dan penyakit kandungan dari Fountain Valley Regional
Hospital, California. Data menunjukkan, sekitar 40 persen wanita
mempunyai fibroid, dan kehadiran fibroid ini seringkali tanpa gejala.
Seiring pertambahan usia, terkadang wanita mengalami perubahan-
perubahan tertentu dalam hidupnya, termasuk menstruasinya. Namun jika
aliran darah menstruasi itu begitu banyak, sakit, dan berkepanjangan,
segeralah memeriksakan diri ke dokter. ”Menstruasi hebat dan sakit
ini bisa jadi merupakan pertanda tumor fibroid atau pertumbuhan non-
kanker lainnya di dalam rahim,” kata Dr Charles Moniak, spesialis
kebidanan dan penyakit kandungan dari Fountain Valley Regional
Hospital, California. Data menunjukkan, sekitar 40 persen wanita
mempunyai fibroid, dan kehadiran fibroid ini seringkali tanpa gejala.
7. Haus berlebihan dan sering buang air kecil
Mulanya, Sherry Latham (27 tahun) tak mengira bahwa rasa haus tak
tertahankan yang kerap ia rasakan sebagai pertanda suatu penyakit.
Tapi belakangan, perawat asal Herrin, Illinois ini dinasehati salah
seorang rekannya agar periksa ke dokter. Sherry melaksanakan nasehat
itu. Dan tes laboratorium menunjukkan, ia positif menderita diabetes
(kencing manis).
Pada penderita diabetes, tubuh tidak mampu memproduksi atau
mempergunakan secara efektif hormon insulin yang berfungsi mengatur
glukosa (gula darah). Tanpa insulin yang cukup, kadar gula darah akan
meningkat, merusak jaringan dan merangsang timbulnya stroke, serangan
jantung, kebutaan, kerusakan ginjal, dan sebagainya.
Selain haus tak tertahankan, gejala diabetes lainnya adalah sering
buang air kecil, sering merasa lapar, kehilangan berat badan, sering
merasa lelah, dan mudah marah.
Mulanya, Sherry Latham (27 tahun) tak mengira bahwa rasa haus tak
tertahankan yang kerap ia rasakan sebagai pertanda suatu penyakit.
Tapi belakangan, perawat asal Herrin, Illinois ini dinasehati salah
seorang rekannya agar periksa ke dokter. Sherry melaksanakan nasehat
itu. Dan tes laboratorium menunjukkan, ia positif menderita diabetes
(kencing manis).
Pada penderita diabetes, tubuh tidak mampu memproduksi atau
mempergunakan secara efektif hormon insulin yang berfungsi mengatur
glukosa (gula darah). Tanpa insulin yang cukup, kadar gula darah akan
meningkat, merusak jaringan dan merangsang timbulnya stroke, serangan
jantung, kebutaan, kerusakan ginjal, dan sebagainya.
Selain haus tak tertahankan, gejala diabetes lainnya adalah sering
buang air kecil, sering merasa lapar, kehilangan berat badan, sering
merasa lelah, dan mudah marah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar