MENGAPA KITA DILARANG MEMUKUL ANAK???
Sebagian
orang tua masih rajin menerapkan hukuman fisik bila anaknya melakukan
kesalahan. Orang tua berdalih, dengan memberikan hukuman fisik, seperti
menampar-memukul, adalah sesuatu yang wajar agar si anak menjadi
penurut, tidak bandel, dan tentunya ingin anak kelak menjadi orang yang
berguna bagi nusa dan bangsa. Dibenarkankah mendidik anak dengan
kekerasan fisik?
Menurut sosiolog Prof. Murray Straus, makin
tinggi persentase orang tua memberi hukuman fisik kepada anaknya, maka
semakin rendah IQ anak. Bahkan semakin sering orang tua memukul anak
akan membuat perkembangan mental anak akan menjadi lambat. Anak yang
sering mendapat perlakuan kasar maupun keras dari orang tuanya akan
membuat anak minder, tidak mau bergaul dengan teman sebayanya dan maunya
mengurung diri atau bermain sendiri di kamar.
Psikolog Dr.
Rahli Briggs dari New York mengatakan, berdisiplin merupakan kesempatan
baik untuk mengajarkan sesuatu kepada anak. Tetapi bila orang tua
memukul, maka dia akan mengajari anak bahwa dengan cara kekerasan itu
akan menyelesaikan masalah atau untuk menangani suatu situasi. Jangan
sampai budaya kekerasan diterapkan dalam keluarga dan masyarakat.
Dalam hasil studi menunjukkan bahwa stres mengubah arsitektur otak anak
dan merusak saraf tertentu. Jadi, kalau orang tua tahunya hanya
memukul, maka itu sama saja dia tidak mengajarkan apa-apa tentang
kebaikan. Mulai sekarang bila hendak mengajarkan anak, jadikan dia
sebagai teman kita. Jauhkan segala sesuatu yang bersifat kekerasan.
Dengan penuh kasih sayang dalam mengajar anak-anak, maka kita telah
menciptakan budaya senyum tanpa kekerasan dalam rumah tangga.
Berikut ini 8 alasan kenapa Anda sebaiknya tidak memukul anak:
- Memukul anak malah mengajarkan mereka untuk menjadi orang yang suka
memukul. Cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang sering
dipukul memiliki perilaku agresif dan menyimpang saat mereka remaja dan
dewasa. Anak-anak secara alami belajar bagaimana harus bersikap melalui
pengamatan dan meniru orangtua mereka. Makanya jika Anda suka memukul,
saat dewasa nanti mereka pun akan menganggap apa yang Anda lakukan itu
memang boleh dilakukan.
- Anak-anak berperilaku tidak baik biasanya
karena orangtuanya atau orang yang mengasuhnya melupakan kebutuhannya.
Kebutuhan itu diantaranya, tidur yang cukup, makanan bernutrisi, udara
segar dan kebebasan mengeksperikan diri untuk bereksplorasi. Orangtua
terkadang melupakan kebutuhan anak tersebut karena terlalu sibuk dengan
urusan mereka sendiri. Ditambah lagi stres yang melanda membuat orangtua
jadi cepat emosi saat anak mulai menunjukkan sikap tidak baiknya.
Sangat tidak adil jika akhirnya anak dipukul hanya karena sikap tidak
baiknya yang awalnya sebenarnya adalah kesalahan orangtua.
- Hukuman malah membuat anak tidak belajar bagaimana seharusnya
menyelesaikan konflik dengan cara yang efektif dan lebih manusiawi. Anak
yang dihukum jadi memendam perasaan marah dan dendam. Anak yang dipukul
jadi tidak bisa belajar bagaimana menghadapi situasi yang sama di masa
depan.
- Hukuman untuk anak dengan kekerasan bisa mengganggu ikatan
antara orangtua dan anak. Ikatan yang kuat seharusnya didasari atas
cinta dan saling menghargai. Jika Anda memukul anak, dan anak kemudian
menuruti perkataan Anda, apa yang dilakukannya itu hanya karena dia
takut. Sikap itu pun tidak akan bertahan lama karena pada akhirnya anak
akan memberontak lagi.
- Anak yang mudah marah dan frustasi
tidaklah terbentuk dari dalam dirinya. Kemarahan tersebut sudah
terakumulasi sejak lama, sejak orangtuanya mulai memberinya hukuman
dengan kekerasan. Hukuman itu memang pada awalnya sukses membuat anak
bersikap baik. Namun, saat anak beranjak remaja dan menjadi dewasa,
hukuman itu malah menjadi buah simalakama.
- Anak yang dipukul di
bagian sensitifnya, bisa membuat anak mengasosiasikan hal itu antara
rasa sakit dan kenikmatan seksual. Pemikiran tersebut akan berdampak
buruk, terutama jika anak tidak mendapat banyak perhatian dari
orangtuanya, kecuali hanya saat dihukum. Anak yang mengalami hal
tersebut akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri. Mereka
percaya, mereka tidak layak mendapatkan hal yang lebih baik.
- Hukuman fisik bisa membuat anak menangkap pesan yang salah yaitu
‘tindakan itu dibenarkan’. Mereka merasa memukul orang lain yang lebih
kecil dari mereka dan kurang memiliki kekuatan, memang dibolehkan. Saat
dewasa, anak ini akan tumbuh menjadi orang yang kurang memiliki kasih
sayang pada orang lain dan takut pada orang yang lebih kuat dari mereka.
-
Berkaca dari orangtuanya yang suka memukul, anak belajar kalau
memukul merupakan cara yang bisa dilakukan untuk mengeksperikan perasaan
dan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, sungguh memukul anak
bukanlah cara yang tepat untuk mendidik mereka atau membuat mereka jadi
orang yang lebih baik.
(dari berbagai sumber )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar